Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Cara Keluar Dari Tutorial Hell

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad. Ada teman saya di Facebook, yang juga adik kelas saya sewaktu di pesantren, bertanya mengenai "bagaimana cara keluar dari tutorial hell ?" Saya sudah menjawabnya di kolom komentar secara singkat. Di sini, saya ingin menuliskan versi lebih panjangnya. Gambar dari https://www.pexels.com/photo/students-inside-a-classroom-studying-together-5427651/ Apa Itu Tutorial Hell Menurut Fahmi Salman , " Tutorial hell adalah suatu keadaan dimana kita terjebak dalam siklus terus menerus mengonsumsi programming tutorial tanpa mampu menerapkannya dalam dunia nyata dan membangun suatu aplikasi nyata." Contohnya adalah situasi saat kita hanya mengikuti tutorial pemrograman Laravel di Youtube, namun kita tidak bisa membangun kembali aplikasi Laravel secara mandiri. Parahnya, hal ini terjadi selama beberapa waktu. Ini tentu merepotkan dan menyebalkan. Rasanya, kita sudah t...

Penamaan Tabel yang Baik di Database: Plural atau Singular?

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Allahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammad. Akhir-akhir ini, saya sedang penasaran dengan penamaan tabel yang baik di database . Hal yang melatari rasa penasaran saya adalah perbedaan standar penamaan tabel di tempat saya bekerja, kebiasaan saya waktu kuliah hingga menjadi freelancer , serta buku Belajar Cepat Pemrograman Query dengan MySQL oleh R.H. Sianipar . Kali ini, saya ingin membahas mengenai apakah penamaan plural (misalnya books ) atau singular (misalnya book ) yang baik. Gambar 1. Ilustrasi Anda bahagia karena membicarakan penamaan tabel di database dengan rekan Anda. Bagaimana Saya, Tempat Saya Bekerja, dan Buku yang Saya Baca Menggunakannya Pertama-tama, Anda perlu mengetahui standar penamaan tabel saya, tempat saya bekerja, dan buku yang saya baca. Saya biasanya menggunakan nama tabel singular, tempat saya bekerja menggunakan penamaan singular , dan buku yang saya baca tersebut juga menggu...

Mengapa Saya Lebih Suka Membuat Server LAMPP Sendiri Daripada Menggunakan XAMPP di Ubuntu

Gambar
Saat saya baru migrasi dari Windows ke Ubuntu , saya masih gemar menggunakan XAMPP untuk mengembangkan aplikasi web . Ini tidak terlepas dari kebiasaan (dan wawasan yang saya miliki) ketika saya masih menggunakan Windows. Namun, lambat laun saya mulai lebih menyukai membangun web server sendiri. Terutama ketika pada semester 4 yang lalu saya mendapatkan ilmunya pada mata kuliah Administrasi Jaringan . So , tidak selamanya kata-kata "apa yang Anda dapatkan di bangku kuliah itu kurang terpakai" . Menurut saya, hal ini malah lebih ke "apakah Anda mau menggunakan ilmu yang Anda dapatkan di bangku kuliah atau tidak" . Oke. Itu tadi out of topic . Sekarang, saya ingin memaparkan beberapa alasan mengapa kini saya lebih suka membangun server LAMPP (Linux, Apache, MySQL, PHP, and phpMyAdmin) sendiri.